Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid,
adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar
daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih
dalam dari orbit planet Neptunus).
Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya. Komet menampakkan koma (“ekor”) sementara asteroid tidak.
Asteroid
yang berada diantara planet Mars dan Jupiter yaitu “Sabuk Asteroid”
atau Asteroid Belt”. Dan Asteroid yang berada diantara jalur Jupiter,
yaitu wilayah “Trojans” , wilayah “Greeks” dan wilayah “Hildas”.
Asteroid berjumlah milyaran buah, kebanyakan asteroid yang terdekat ada di wilayah yang dikenal dengan nama Tata Surya Dalam (Inner Solar System).
Di dalamanya ada yang disebut Sabuk Asteroid (Asteroid belt) yang berada di jalur antara planet Mars dan Jupiter.
Namun ada lagi minimal tiga wilayah tempat berkumpulnya asteroid lainnya, yaitu berada lebih dekat ke jalur planet Jupiter.
Ketiga “tempat berkumpulnya”
asteroid-asteroid yang berada dekat di jalur planet Jupiter tersebut
bernama: wilayah “Trojans” , wilayah “Greeks” dan wilayah “Hildas”.
Letak asteroid lainnya yang jauh lebih banyak dari wilayah Asteroid Belt, ada di sistim luar tata surya (Outer Solar System).
Outer solar system tersebut, berada di wilayah yang disebut Sabuk Kuiper (Kuiper Belt) yang kemungkinan berjumlah bermilyar-milyar asteroid.
Sabuk
Kuiper (bahasa Inggris: Kuiper belt) adalah sebuah wilayah di Tata
Surya yang berada dari sekitar orbit Neptunus (sekitar 30 AU) sampai
jarak 50 AU dari Matahari.
Namun asteroid yang paling banyak, alias yang terbanyak, ada di wilayah yang disebut dengan Oort Cloud atau Awan Oort, yang mungkin jumlahnya belasan atau puluhan milyar asteroid!
Dari jumlah tersebut, baru sedikit asteroid yang telah teridentifikasi atau terdeteksi dan diberi nomor urut oleh ilmuwan.
Awan
Oort (Inggris: Oort cloud) adalah awan komet berbentuk sferik yang
dipercayai berada sekitar 1xE15 m/50.000 hingga 1xE16 m/100.000 AU dari
matahari (sekitar 1.000 kali jarak Matahari ke Pluto).
Bahkan bisa dibilang, hanya asteroid yang
berada di sistim “Tata Surya Dalam” saja yang teridentifikasi lalu
diberi nomor atau nama oleh para ilmuwan dan astrologist.
Setelah diberi nomor, beberapa diantara
asteroid tersebut ada yang menarik perhatian ilmuwan untuk diselidiki
dan diteliti lebih lanjut.
Lalu agar jauh lebih mudah untuk diingat dan dihafal oleh kalangan yang awam, maka asteroid tersebut lalu diberi nama.
Dari asteroid yang telah diketahui
tersebut, diantaranya ada tujuh asteroid yang unik dan aneh, berikut
ketujuh asteroid yang telah dikenal tersebut.
Ceres / A899 OF / 1943 XB (Asteroid terbesar)
Sebegitu besarnya Ceres, sehingga ia jadi
satu-satunya asteroid yang memiliki gaya gravitasi untuk menarik diri
sendiri ke dalam lingkaran mirip suatu planet. (video)
298 Baptistina (Asteroid pemusnah dinosaurus)
Berdasarkan model komputer, Baptistina
dan kawanan asteroidnya terjadi sekitar 160 juta tahun lalu. Tumbukan
yang disebabkan Baptistina membuat ratusan objek langit lainnya beradu
dengan Bumi. Salah satunya jatuh ke planet ini pada 65 juta tahun lalu
dan memusnahkan dinosaurus. (video)
624 Hektor / 1907 XM / 1948 VD (Asteroid terbesar di gugusan Trojan Asteroid)
216 Kleopatra / A905 OA / A910 RA (Asteroid berbentuk tulang)
24 Themis / 1947 BA / 1955 OH (Asteroid yang memiliki es)
Selain es, pada tahun 2009, observasi
menggunakan infra-merah memastikan adanya karbon dan molekul. Karakter
ini membuat Themis sebagai kandidat kuat asteroid yang bisa menyokong
kehidupan. (video-1 / video-2)
4179 Toutatis / 1934 CT / 1989 AC (Asteroid berotasi acak)
Toutatis masuk dalam karakter unik karena
berotasi dengan acak, bahkan terkesan terhuyung. Hal ini kemungkinan
besar terjadi karena Toutatis terdiri dari dua bagian dan dipengaruhi
gravitasi Bumi dan Jupiter. Jalur rotasinya yang tidak pasti membuatnya
sulit diprediksi. (video-1 / video-2)
99942 Apophis / 2004 MN4 (Asteroid yang mengancam Bumi tahun 2029 atau 2036)
Apophis masuk dalam peringkat empat dari
sepuluh dalam skala Torino. Skala 10 jadi patokan tertinggi atas risiko
benda langit yang menumbuk Bumi dan dianggap sebagai kiamat.
Apophis diprediksi akan mendekati Bumi
pada Jum’at 13 April 2029 dengan jarak sekitar 30 ribu kilometer. Namun,
kemungkinan tetap bahwa selama pertemuan 2029 erat dengan Bumi, Apophis
akan melewati lubang kunci gravitasi (gravitational keyhole)
yaitu sebuah wilayah kecil yang tidak lebih dari sekitar 800 meter
(setengah mil) yang akan membuat dampak masa depan pada Minggu 13 April
2036. (video-1 penjelasan)
(NatGeo Indonesia/wikipedia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar